-
Gue Kerja Jadi Pembasmi Youkai Nih, Ada yang Mau Nanya? Part 3
-
【Kabar Buruk】Saya Benar-Benar Mengalami Pengalaman Aneh
-
Gue Kerja Jadi Pembasmi Youkai Nih, Ada yang Mau Nanya?
-
Hei kalian, percaya nggak sih sama reinkarnasi atau kehidupan lampau?
-
Terungkap, Apa yang Dilihat Orang Sesaat Sebelum Kematian
-
Sepertinya Saya Pergi ke Dunia Lain Selama Seminggu
-
KALIAN BENERAN PERCAYA REINKARNASI???
-
Tolong Ajari Aku Cara Proyeksi Astral
-
Jika ada pertanyaan tentang roh atau dunia setelah kematian, saya akan menjawabnya
-
Cerita Pengalaman ke Dunia Lain? Saat SD 『Showa 73 → Rinmyoue』
-
Menceritakan Pengalaman Mengerikan yang Berlanjut Sejak Kecil[1] Gaya tulisanku jelek dan ceritanya bakal panjang, tapi kalau ada yang mau dengar, aku lanjutin. Kira-kira ada yang tertarik?
-
【DUNIA LAIN】Kisah Tersesat di Dunia Aneh yang Berwarna Oranye
-
“Aku Punya Dua Ingatan” Kisah Pria yang Bisa Membaca Manuskrip Voynich Misterius
-
Aku melihat mimpi firasat. Aku akan menuliskan apa yang akan terjadi mulai sekarang.
-
Belakangan Ini, Adik Laki-lakiku Bertambah Tanpa Kuketahui
-
Gara-Gara Rutin Nulis Buku Harian Mimpi, Aku Jadi Nemuin Sesuatu yang Keren Banget!
-
Cerita Saya Saat Berhasil Melakukan Lompatan Waktu
-
Kisah Tentang Pengalaman Melihat Sekilas Sesuatu yang Tampaknya Merupakan Mekanisme Masa Lalu, Sekarang, Masa Depan, dan Alam Semesta
-
Aku akan Bercerita tentang Pengalaman Mati Suri-ku
-
Gue Kerja Jadi Pembasmi Youkai Nih, Ada yang Mau Nanya? Part 5
-
Kenangan Setelah Kematian dan Kenangan Kehidupan Sebelumnya
-
【BERITA DARURAT】Afterlife Telah Terbukti Ada.
-
Gue Kerja Jadi Pembasmi Youkai Nih, Ada yang Mau Nanya? Part 2
-
Aku Rasa Aku Datang dari Dunia Lain

[1] Mungkin bakal panjang, tapi aku nggak bisa tidur, jadi tolong temani ya. Ah, apa ini aneh ya? (Belum terpecahkan)
- [2] Iya
- [3] Coba ceritakan.
[4] Aku ini cuma pria lajang biasa 34 tahun, nggak ada yang spesial. Belakangan lagi musim sibuk, jadi aku kerja nonstop sekitar 3 hari siang malam. Pas shift malam kemarin, aku udah ngerasa bahaya, kayak mau mati, jadi aku pulang ke kamar apartemenku (tempat tinggal sendiri), mandi cepat, terus langsung rebahan di kasur.
- [6] Iya
[8] Terus, aku bangun tidur, mungkin sekitar jam 6 sore karena masih remang-remang. Pas bangun, aku ada di kamar yang nggak kukenal. Aku sama sekali nggak paham situasinya, jadi aku coba bangunin badan bagian atas aja buat lihat sekeliling. Kelihatannya sih kayak kamar apartemen biasa, terus kedengaran suara grasak-grusuk dari bagian dalam kamar.
[14] Aku diam beberapa saat sambil mengamati, terus muncul seorang wanita muda dari arah suara itu. Dia ngomong sesuatu ke arahku, tapi kedengarannya kayak ngomong di dalam air, jadi nggak jelas sama sekali. Ada di kamar asing sama wanita asing, aku jadi takut banget dan keringat dingin mulai keluar.
[17] Aku langsung lompat bangun dan lari mati-matian ke arah pintu depan, terus keluar tanpa pakai sepatu. Setelah itu, aku coba menenangkan diri dan memahami situasi. Setelah lari beberapa saat, aku duduk di pembatas ban di tempat parkir koin dan mulai berpikir macam-macam.
Di rumah Jepang, biasanya orang melepas sepatu di pintu masuk sebelum masuk ke dalam. Jadi, keluar rumah tanpa memakai sepatu dianggap sebagai tindakan yang menunjukkan kebingungan ekstrem atau situasi darurat.
[19] Setelah dipikir-pikir lagi, tempat yang tadi aku kabur darinya itu jelas rumahku, yang ada di rumah itu pacarku, dan lagipula umurku bukan 34 tahun. Apa aku sudah gila ya?

- [20] Hah?
- [21] ???
- [23] Ngakak (wkwk)
[24] Aku mengamati situasi dari kasur sekitar 15 menit, jadi kurasa aku nggak sedang setengah tidur. Aku sangat tenang saat itu, dan benar-benar yakin kalau aku ada di tempat asing dan wanita itu orang asing.
- [25] Aku juga penderita insomnia, menurutku itu karena otakmu error akibat stres kurang tidur. Saat kurang tidur, sering terjadi orang jadi nggak bisa bedain baik-buruk atau nggak bisa paham situasi dia sekarang.
[27] >>25 Mungkin begitu ya. Aku benar-benar mengira diriku adalah orang lain, sampai sekarang pas lihat cermin, wajahku terasa aneh, dan meskipun sudah kembali ke rumah sendiri, rasanya seperti di rumah orang lain, jadi nggak tenang.
- [26] Sebenarnya umurmu berapa?
[28] >>26 24 tahun. Aku nggak tahu kenapa aku bisa mengira umurku segitu, tapi di kepalaku ada profil jelas orang lain itu.
- [29] Kamu yang serem.
- [30] Sebaiknya kamu ke konseling deh, serius.
[34] >>30 Nggak apa-apa kok, sekarang setelah sadar, aku tahu kok kalau aku ya aku, dan aku paham kalau ini rumahku.
- [35] Nih kopi udah kubuatin, minum gih.
[36] >>35 Makasih!
[39] Kalian pernah ngalamin hal kayak gini nggak? Aku cuma pengen nemuin orang yang punya pengalaman serupa biar merasa sedikit tenang.
- [40] Pergi ke rumah sakit sana.
- [43] Waktu aku nggak bisa tidur, aku pernah buang aksesoris mahal dan penting di rumah satu per satu ke tempat sampah, terus langsung kubuang keluar. Padahal perasaanku waktu itu aku menyimpannya baik-baik, tapi setelah tidur dan bangun beberapa saat kemudian, aku baru sadar dan menyesal, “Apa yang sudah kulakukan?”. Jadi, menurutku sebaiknya kamu tidur yang cukup lagi.
[49] >>43 Aku belum sampai segitunya sih, tapi kadang aku merasa isi dompetku nggak cocok (jumlahnya) atau ada jejak kontak (telepon/pesan) yang aku nggak ingat pernah melakukannya.
- [44] Pacarmu ke mana?
[51] >>44 Dia sepertinya lagi masakin buatku, tapi udah pulang dari tadi. Dia khawatir sih, tapi karena aku merasa nggak tenang kayak ketemu orang baru pertama kali, aku jadi setengah memaksanya pulang.
[45] Aku paham kok kalau diriku yang sekarang ini ya aku, tapi entah kenapa aku merasa tinggi badanku beda dari biasanya, atau suaraku kedengaran aneh. Aku jadi berpikir, jangan-jangan ini mimpi, dan sebenarnya aku adalah orang yang ada di pikiranku tadi.
- [46] Ada kan cerita seram kayak gini? Yang tiba-tiba ada banyak kontak nggak dikenal di HP… Coba cari dong siapa tahu ada.
- [47] Jangan mulai deh malam-malam begini.
[52] Terus, padahal aku kayaknya nggak pernah merokok, tapi tiba-tiba aku pengen banget merokok sampai bela-belain pergi ke minimarket dekat rumah buat beli. Anehnya, aku bisa lancar nyebutin nomor merek rokoknya ke kasir, tapi pas kucoba hisap, aku langsung batuk-batuk parah.
- [53] Katanya sih, kalau kepribadian ganda, tiap kepribadian nggak saling berbagi ingatan.
[56] >>53 Kayaknya bukan itu deh. Ini baru pertama kali kejadian, dan selama ini aku hidup normal-normal aja kayaknya.
- [64] >>56 Maaf kalau ngomong yang aneh-aneh. Kamu kan kayaknya baru bangun, mungkin rasanya kayak mimpi yang berlanjut ke dunia nyata? Ada juga kan yang namanya lucid dream, jadi meskipun kamu merasa nggak setengah tidur dan sadar sepenuhnya, hal kayak gitu bisa aja terjadi, kan?
[68] >>64 Justru karena terlalu jelas untuk dianggap mimpi, makanya aku bikin thread ini. Aku belum pernah ngalamin ini berlangsung sampai puluhan menit, makanya jadi takut.
- [55] Pokoknya ke klinik mental aja deh. Dokter kan profesional, pasti lebih tahu.
[57] >>55 Iya juga ya. Kalau nanti ada kejadian aneh lagi, aku bakal pertimbangin serius (buat ke dokter).
- [59] >>57 Nggak, pergi sekarang aja! Jangan lari dari dokter. Kamu pikir kondisi mentalmu yang sampai lari keluar rumah tanpa sepatu itu nggak mencurigakan apa?
[61] >>59 Aku nggak menganggapnya seserius itu sih, tapi… emang separah itu ya? Mungkin ini pola di mana otakku bisa rusak kalau terus-terusan bilang ‘kerjaan lagi sibuk’.
- [63] >>61 Meskipun sekarang baik-baik saja, bukan berarti nggak ada risiko jadi lebih buruk loh. Daripada baru pergi ke dokter saat sudah masuk fase berbahaya, pasti akan lebih mudah ditolong kalau kamu konsultasi begitu merasakan gejalanya.
[66] >>63 Aku pikir seumur hidup nggak bakal berurusan sama psikiater… Aku putuskan akan coba pergi sekali dalam waktu dekat.

- [58] Pernah. 31 :O-sakana Kuwaeta Nanashi-san :2005/06/27(Senin) 09:45:58 ID:vLg9Gq2N Musim gugur 2001. Waktu itu aku masuk angin dan merasa kedinginan, jadi aku naik kereta Seibu Shinjuku Line menuju rumah sakit di Okubo, sambil berpegangan pada gantungan tangan (tsurikawa). Kepalaku sakit berdenyut-denyut, aku memejamkan mata dan mengerutkan dahi menahan sakit. Ingatanku terputus di situ, dan saat sadar, hari sudah sore dan pemandangan sekitarku asing. Aku memakai baju yang tidak pernah kubeli, dan rambutku jadi coklat padahal aku tidak pernah mengecatnya. Aku panik, masuk ke kedai ramen terdekat, dan bertanya ini di mana. Ternyata aku ada di dekat Stasiun Fukushima di Osaka, dan waktu sudah berlalu hampir setahun. Jenis ponselku sudah berbeda. Di buku telepon ada sekitar 10 nomor dengan nama satu huruf seperti “Ma” atau “Hi”, tapi tidak ada nomor teman atau keluarga. Entah kenapa aku merasa nomor-nomor asing itu sangat menakutkan, jadi aku membuang ponselku ke sungai. Aku menghubungi keluargaku dari kantor polisi. Mereka juga panik. Ternyata ada laporan orang hilang atas namaku. Singkat cerita, aku pulang, dan sampai sekarang masih ke rumah sakit jiwa sebulan sekali. Sepertinya aku tidak bisa kembali ke perusahaan lamaku, jadi sekarang aku kerja sebagai tenaga派遣 (haken/outsourcing).
[60] >>58 Baru pertama kali dengar cerita kayak gitu. Kalau sampai separah itu sih, aku pasti ke rumah sakit lah (haha).
- [62] Ada juga cerita tentang orang yang menyusup ke fasilitas sekte aneh, ketahuan sama pemimpinnya, terus tiba-tiba pemandangannya jadi putih semua, dan pas sadar udah dirawat di rumah sakit yang nggak dikenal, di tempat yang orang tua dan nama daerahnya sama sekali asing.
- [67] Kayaknya kamu punya kebiasaan aneh gitu ya. Misalnya, mencatat mimpi.
[69] >>67 Aku nggak mencatat mimpi sih, tapi aku jago(?) mengingat kebiasaan atau cara bicara orang, dan gara-gara itu kadang aku disukai sama orang-orang penting.
- [71] Yang pasti bisa dikatakan, pemicu kejadian kali ini pasti kelelahan. Jadi, istirahat yang cukup dan segarkan pikiranmu juga ya.
[73] >>71 Makasih. Aku memang cenderung susah tidur, jadi aku memaksakan diri berpikir ‘Kan bisa kerja berkali-kali lipat dari orang lain!’
- [70] Aku juga pernah bermimpi yang sampai sekarang aku masih ragu jangan-jangan itu adalah realitas lain. Tapi, di mimpi itu kehidupanku jauh lebih nggak berguna daripada sekarang, jadi karena kenyataan jauh lebih baik, aku putuskan untuk nggak memikirkannya.