-
Imajinary Friend Luar Biasa Banget Sih…
-
Saya memiliki ingatan tentang kehidupan masa lalu di dunia yang berbeda, ada pertanyaan?
-
Pas orang mau meninggal, pasti ada yang ‘jemput’, kan? Bokap gue pas meninggal juga bilang temennya dateng jemput.
-
Aku lagi mikir mau bikin Tulpa (roh buatan), nih
-
【Reinkarnasi】 Apakah Akan Datang Hari Ketika Kita Tahu Ada atau Tidaknya Kehidupan Setelah Kematian?
-
【AWAS】Karena Aku Sedikit Memahami Esensi Kehidupan, Aku Ingin Kau Mendengarkan
-
Pengalaman Lucid Dream, Sungguh Mengerikan…
-
Kenangan Setelah Kematian dan Kenangan Kehidupan Sebelumnya
-
Mengalami Dunia Aneh Saat Meditasi: Mimpi ‘Dilindungi oleh Penghuni Hutan’
-
Jika ada pertanyaan tentang roh atau dunia setelah kematian, saya akan menjawabnya
-
Gue Kerja Jadi Pembasmi Youkai Nih, Ada yang Mau Nanya? Part 3
-
Metode untuk Mengalami Kelumpuhan Tidur
-
Mimpi yang Saya Lihat Saat Tidur Terlalu Misterius
-
Saya mengalami pengalaman yang sangat aneh, tolong dengarkan
-
Menurutmu, Astral Projection (Meraga Sukma) itu Ada Nggak?
-
Aku, Sang Master “Mimpi Sadar” yang Bisa Mengendalikan Mimpi Sesuka Hati, Akan Menuliskan Caranya
-
Ada yang Ingin Ditanyakan kepada Saya Praktisi Tulpa (Roh Buatan)?
-
Saya diminta memindahkan Sesuatu yang Seperti Makam”… Permintaan Aneh dan Misterius yang Dialami Seorang Biksu [Ada Tambahan]
-
Kisah Tentang Pengalaman Melihat Sekilas Sesuatu yang Tampaknya Merupakan Mekanisme Masa Lalu, Sekarang, Masa Depan, dan Alam Semesta
-
“Aku Punya Dua Ingatan” Kisah Pria yang Bisa Membaca Manuskrip Voynich Misterius
-
Apakah orang yang bunuh diri akan masuk neraka?
-
Mengupas 121 Tweet dari Rei Kokubun, Penjelajah Waktu dari Tahun 2058 [Penjelasan Santai]
-
Cerita Mungkin Pernah ke Dunia Paralel (?)
-
【Ketiadaan】Thread Diskusi Serius tentang Dunia Setelah Kematian

[1] Anakku tiba-tiba berkata, “Rumahku yang asli itu di Prefektur Yamanashi lho!” Ini apa ya? Jangan-jangan ini ingatan kehidupan lampau? Aku jadi sedikit penasaran dan bertanya macam-macam. Lalu, dia bilang rumahnya di sebelah akuarium, dekat kolam yang banyak ikannya. Setelah kucari tahu, memang ada akuarium di tengah hutan di Prefektur Yamanashi. Di dekatnya ada Danau Yamanaka ya. Apa ya ini? Aku jadi sedikit takut.

[2] Dia juga bilang tinggal di lantai 10 apartemen 10 lantai, ada supermarket murah di dekat situ, ada buah persik dan anggur, dia pergi ke PAUD dan masuk kelas Gajah, dan lain-lain. Aku mulai merasa takut. Tiba-tiba anak ini bicara apa sih?
Kelas Gajah: Di PAUD atau TK Jepang, biasanya nama kelas menggunakan nama-nama yang akrab seperti nama hewan. ‘Kelas Gajah’ adalah salah satu contohnya.
[3] Dia mulai menjelaskan luas kamarnya, di mana letak mejanya, dan sebagainya. Tapi dia juga bilang, “Di rumah tidak ada kamar mandi, jadi kami semua pergi ke pemandian umum,” jadi setting waktunya jadi agak membingungkan. Dia pasti cuma asal bicara, kan… Sudahlah, jangan ditanya lebih lanjut lagi…
[4] Saat kutanya, “Mau pergi ke Yamanashi?” dia menjawab, “Iya, mau. Aku mau pulang ke rumah…” Lalu dia berkata, “Tahu nggak, yang tadi aku ceritakan itu cerita zaman dulu!” Tapi saat kubalas, “Tapi kan rumah kita di sini? Di Chiba?” dia bilang, “Aku punya dua rumah!!” Katanya lagi, “Aku mau pulang ke rumah di Yamanashi…”
[5] Padahal aku sudah berusaha untuk tidak bertanya lagi, tapi anakku berkata dengan sedih, “Mungkin aku harus berpisah sama Mama. Aku harus pulang ke rumahku yang asli…” Saat kutanya, “Kamu harus pulang sendirian?” dia menjawab, “Nggak, aku mau pergi sama Mama…” Ya ampun, ini sebenarnya apa sih? Aku jadi ikut sedih.
[6] Saat kutanya, “Kenapa harus pulang?” dia menjawab, “Hmm, soalnya, rumah di Yamanashi itu penting banget.” Kutanya lagi, “Kenapa penting?” dia menjawab, “Hmm, nggak tahu,” anakku juga terlihat bingung. Apa ya sebenarnya? Ada apa di Yamanashi? Aku cuma pernah ke sana waktu kuliah untuk memetik anggur, selain itu tidak ada hubungan apa-apa…
[7] Aku diberitahu di komentar bahwa bukan Danau Yamanaka, tapi ada kolam bernama Oshino Hakkai di dekat akuarium. Meskipun takut, rasa penasaranku muncul, aku mencoba menunjukkan foto dari situs web Oshino Hakkai kepada anakku. Dia langsung berkata, “Bagus kan? Benar kan, rumahku ada di sini!”
[8] “Di rumahku yang asli, aku pelihara ikan.” “Ikan apa?” “Ikan kolam.” “Eh, kamu tangkap dari kolam? Memangnya boleh?!” “Iya, banyak kok orang yang menangkap ikan di sana,” katanya. Aduh, padahal besok harus ke TK jadi mesti cepat tidur, tapi aku malah gelisah jadi tidak bisa menidurkannya, dia masih bangun. Ayo tidurkan dulu.
[9] Dia langsung tidur. Terakhir, saat kutanya, “Kalau begitu, kapan-kapan kita pergi ke Yamanashi yuk, sama Mama, Papa, dan Adik Bayi?” wajahnya langsung cerah dan dia berkata, “Hore! Bisa pulang ke rumah yang asli!” (Padahal rumah yang asli kan di Chiba sini. Kenapa dia senang sekali? Ada apa ya?) Pikirku…

[10] Kukira pagi harinya dia sudah lupa, dan aku juga khawatir dia jadi tidak stabil, jadi aku sengaja tidak membahasnya. Tapi, pagi-pagi sambil nonton E-Tele, dia bilang, “Kalau sudah besar, aku mau jadi seperti Kak Makoto,” jadi kukatakan,
[11] “Bagus dong, bagus dong! Kak Makoto keren ya!” lalu dia menyambung, “Terus nanti aku pulang ke rumah ini! Ah, tapi aku juga mau pulang ke rumah yang di sana!” Ternyata dia tidak lupa. Aku mengantarnya ke TK tanpa bertanya lebih dalam.
Banyak orang tertarik dengan postingan ini dan memberikan banyak komentar. Berikut beberapa di antaranya. Respons dari peserta lain.
- [12] Menurutku ini hal yang sangat indah. Kalau memungkinkan, tolong ajak dia ke sana. Selain itu, mungkin bagus juga kalau diminta menggambar. Di Yamanashi ada tempat bernama Kuil Minobusan Kuonji. Aku pernah melihat pemandangan tangga di tempat itu dalam mimpiku. Belakangan, saat nenekku bercerita tentang bibiku yang seorang cenayang, ceritanya cocok dengan pemandangan itu.
[13] Memintanya menggambar mungkin ide bagus ya! Melihat sesuatu dalam mimpi juga sepertinya mungkin! Luar biasa ya, apa yang dilihat dalam mimpi bisa cocok dengan kenyataan yang tidak diketahui sebelumnya. Aku juga ingin mengajaknya ke sana, tapi karena jauh jadi tidak bisa langsung pergi… Tapi, kalau memang mau pergi, sepertinya lebih baik selagi dia masih kecil ya.
- [14] Kurasa memang ada semacam ikatan dengan tempat seperti itu, dan kesempatan untuk pergi akan datang karena suatu pemicu. Orang biasa menyebutnya ‘dipanggil’ (bukan dalam arti buruk). Kalau sudah pergi ke sana, mungkin anak Anda akan merasa lega dan berhenti membicarakan kehidupan lampaunya.
- [15] Anakku juga pernah bilang begitu lho. Waktu pergi ke kuil asli Kumano Hongu Taisha, dia bilang, “Aku lahir di sini.” Katanya dulu pintunya dari batu dan tidak bisa dibuka, tapi sekarang jadi kayu makanya bisa dibuka, atau ada yang membangun gerbang torii besar untuknya, bahkan sampai bilang, “Aku bisa lihat kakek-kakek di belakangku,” dan menyebutkan ciri-ciri yang seharusnya tidak dia ketahui.
- [16] Maaf tiba-tiba berkomentar. Kalau akuarium di Yamanashi, itu pasti Oshino. Tepat di sebelah akuarium Oshino ada kolam bernama Oshino Hakkai. Danau Yamanaka terlalu besar untuk disebut kolam, tapi Oshino Hakkai itu kolam. Wah, lumayan juga ya, ceritanya jadi terasa agak nyata. Silakan datang ke Desa Oshino.
[17] Eh, begitu ya. Ternyata ada kolam seperti itu di dekatnya. Aku tidak menyadarinya di Google Maps. Oshino Hakkai ya? Akan kucoba cari tahu. Aku jadi sedikit merinding…
- [18] Maaf mengganggu malam-malam. Dulu aku pernah melihat ini di acara ‘The! Sekai Gyoten News’, jadi aku lampirkan ini sebagai referensi. Aku juga pernah lihat di TV kasus di mana seseorang dengan ingatan kehidupan lampau pergi ke tempat itu, lalu dia merasa納得 (yakin/puas) dan setelah itu tidak membicarakannya lagi. Bocah yang Mengingat Kehidupan Sebelumnya | The! Sekai Gyoten News #GyotenNews https://t.co/zKYWRWAXZV
- [19] Ada akuarium dekat Oshino Hakkai. Akuarium ikan air tawar. Aku ke sana sekitar bulan Maret tahun ini, akuariumnya masih terasa baru lho. Tempatnya bagus. Anak Anda hebat ya. pic.twitter.com/59TZ2lHOrI